Selasa, 01 Juli 2014

Keanekaragaman Jenis Burung Di Pulau Gili Labak Sumenep

Eksplorasi Pulau Gili Labak Desa Kombang Kec. Talango Kab. Sumenep Madura Jawa Timur

Penilaian Potensi Wisata dan Keanegaraman Hayati

Oleh : MAPALIPMA

23-29 Mei 2014

 Keanekaragaman Jenis Burung Pulau Gili Labak



Suku Ardeidae (Cangak)
Kokokan laut (Butorides striatus)


Suku Charadriidae (Trulek dan Cerek)
Cerek Melayu (Charadrius peronii )



Suku Apodidae (Walet)
 Wallet sarang hitam (Collocalia maxima)


Suku Convidae (Gagak-gagakan)
Gagak Hutan (Corvus enca)


Suku Nectariniidae (Burung madu dan Pijantung)
Burung Madu bakau (Nectarinia calcostetha)
 

Suku Nectariniidae (Burung madu dan Pijantung)
Madu Sriganti (Nectarinia jugularis)

Suku Ploceidae (Pipit, Manyar, dll)
           Gereja Erasia (Passer montanus)


        Suku Pycnonotidae (Cucak-cucakan)
Cucak  Kutilang (Pycnonotus aurigaster)


Suku Sternidae (Dara Laut)
          Dara laut jambul (Sterna bergii)


Suku Columbidae (Merpati-merpatian)
Tekukur Biasa(Streptopelia chinensis)

         Suku Alcedinidae (Raja udang)
Cekakak Suci (Todirhamphus sanctus)



Suku Campephagidae (Bentet - Kedasi)
Kapasan sayap putih (Lalage sueurii)

Belum ada foto
Bondol jawa (Lonchura leucogastroides) 
 

by: Ngepas

fotografer : Joko Pramono (Pak Pram)
                 : Andi Iskandar (Bang Andi)
                 : Toni Artaka (Mas Inot)
                 : Alimaji Sidqi F. (Ngepas)


Team Eksplorasi;
1. Andik Iskandar
2. Toni Artaka
3. Mbak Yayuk
4. Joko Pramono
5. Joko Susanto (B'Jos)
6. Jeremias Binsasi (Jimmy)
7. Triyono Effendi (Kopi)
8. Alimaji Sidqi Fathoni (Ngepas)
9. Ririn Dwi Angraeni (Bebek)
10. Muklisin Rosidi (Wakaji)
11. Emanuel M. Y. Hano'e (Buruh)
12. Ali Zaki (Ipin)
13. Pasclis P. Panahala (Jamal)
14. Nurul Huda Alfarisi (Capcus)
15. Tirek (MPA Wirasta)
16. Anggit Marga (Kedokteran)

gili labak sumenep



BERITA SEPUTAR MADURA
Posted by Lintas Madura ~ Sabtu, Mei 24, 2014
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0AyO1kYNBzcaIOi9Y-DHTZR9bQR8UHcJQfm0ZjXy40XM4EOFJMS3Hej_EjUffAkChtaIGu9JHpmHDOMeBw3Ub3vLNHTzTodawKdxJhhCg4w1nMEIMLf80WIAZzjSi4hipZ12H9aqY0Ak/s1600/12+Mahasiswa+Malang+melakukan+penelitian+di+Gili+Labak.JPG
Para mahasiswa IPM menemui Bupati Sumenep sebelum melakukan penelitian 
SUMENEP (lintasmaduranews) - Sebanyak 12 mahasiswa pecinta alam dari Institut Pertanian Malang (IPM) melakukan riset dan penelitian keragaman hayati di Pulau Gili Labak, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Ketua Kelompok Mahasiswa Institut Pertanian Malang, Andi Iskandar Zulkarnain, menjelaskan kepada lintasmaduranews, riset dan penelitian di Pulau Gili Labak itu untuk dijadikan kajian ilmiah.

“Kami ingin mengetahui keragaman hayati yang ada di Pulau Gili Labak tersebut. Kita akan memulai riset dan penelitian dengan mewawancarai langsung penduduk setempat,” kata, Jumat (23/05/2014).

Kegiatan yang dimotorinya itu akan berlangsung selama 6 hari, yang dimulai Jumat (23/05/2014) ini, hingga tanggal 29 Mei besok.

“Tujuan kami memang ingin mengetahui kearifan lokal masyarakat Pulau Gili Labak  dan meningkatkan kemampuan serta kepedulian dalam upaya pelestarian SDA hayati yang juga ekosistemnya,”terangnya.

Sementara Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim, M.Si mengungkapkan, bahwa keindahan Pulau Gili Labbak itu memang luar biasa. Namun yang masih menjadi kendala adalah dibidang infrastruktur. Kegiatan riset dan penelitian mahasiswa Institut Pertanian Malang ini merupakan yang kesekian kalinya.

“Pulau Gili Labak ini sudah kerab disinggahi warga luar Madura, bahkan dari Manca Negara, seperti dari Yunani beberapa waktu lalu. Dan satu bulan lalu kami mendatangi Pulau Labak, ternyata banyak warga dari Jakarta dan Surabaya. Mereka melakukan riset dan sesi pemotretan,”ungkapnya.

Menurut Bupati, jika dilihat dari sisi masyarakat di Pulau Gili Labak memang sudah ada perubahan dibandingkan 12 tahun silam. Penduduk disana (Pulau Gili Labak, Red) sudah bisa membaur dan menerima kedatangan para tamu dari luar daerah.

“Warga di Pulau Gili Labak sudah ada kemajuan. Dulu, sekitar 12 tahun lalu, masyarakatnya masih awam dan merasa minder ketika ada orang dari luar daerah. Tapi sekarang sudah berubah. Mereka sangat welcome kepada setiap tamu yang dating,”tambahnya.

Hanya saja, Bupati meminta kepada para mahasiswa agar menguasai bahasa Madura, sebab sebagian besar warga di Pulau Gili Labak masih belum bisa berbahasa Indonesia. “Meski sudah ada kemajuan, tapi sebagian besar masih sulit memakai Bahasa Indonesia,” tuturnya.(sum)